Friday, April 03, 2009

Krisis percaya diri

sepertinya akhir-akhir ini sebagian dari kita (termasuk gw beberapa hari yang lalu) banyak yang sedang dilanda 'krisis percaya diri'. orang yang sedang dilanda 'krisis percaya diri' seringkali mengucapkan kata, "apa sih kehebatan gw??" dan juga seringkali membanding-bandingkan kemampuan dirinya sendiri dengan kemampuan orang lain. tak banyak juga beberapa teman kita mengeluh karena rasa ketidakpuasan mereka terhadap fisik yang mereka miliki sekarang.

awalnya, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai 'krisis percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri', yang dimana kemampuan di sini selalu saja dikaitkan dengan kata 'hebat'. hebat? apa itu hebat? hebat menurut pandangan gw itu adalah kondisi dimana yang pada awalnya kita tidak mampu menyelesaikan atau melakukan sesuatu, lalu dengan usaha, ketekunan, pantang menyerah, dan kepercayaan terhadap diri sendiri sehingga akhirnya kita mampu menyelesaikan masalah tersebut. apa yang gw katakan tadi itu adalah definisi hebat dalam pandangan subyektif, dalam artian hanya dalam lingkup untuk diri kita sendiri, penghargaan yang kita terima dari diri kita sendiri saat kita berhasil membuat suatu perubahan, yaitu mampu menyelesaikan sesuatu yang pada awalnya kita tidak mampu menyelesaikannya.

namun semakin lama kita hidup, tentunya akan ada semakin banyak orang yang kita temui dalam kehidupan kita, dan di sini konteks 'hebat' berkembang lebih jauh lagi ke arah pandangan obyektif. saat memasuki pandangan obyektif, secara tidak sadar kita akan mulai mengacuhkan atau meninggalkan pandangan subyektif kita tentang kata 'hebat'. dalam pandangan obyektif, kita akan mulai memberikan standarisasi kata 'hebat' atau 'orang yang hebat' menjadi seseorang yang melakukan sesuatu 'berbeda' atau memiliki sesuatu 'lebih' dari standar mayoritas orang yang ada d lingkungan kita.

yang akan gw tekankan disini adalah, kenapa kita harus mempermasalahkan 'orang-orang hebat' dalam pandangan obyektif kita, dalam artian, kenapa kita harus membanding-bandingkan diri kita dengan mereka?! sedangkan Allah menciptakan kita sebagai manusia yang memiliki akal dan kesadaran yang membedakan kita dari makhluk lainnya. dalam hal ini saja sudah dapat kita katakan bahwa manusia sejak lahir telah memiliki satu kehebatan mutlak bila dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. belum lagi itu semua tentunya masih akan berkembang karena manusia itu hidup untuk berkembang. bukan begitu?

balik ke masalah pandangan obyektif. pandangan obyektif itu sendiri menurut gw lahir untuk menghargai orang-orang yang yang sudah berani percaya dan mengeksplore diri mereka, penghargaan bagi mereka yang sudah berhasil menemukan bagian 'hebat' dalam diri mereka lalu berusaha menekuni bagian tersebut dengan sepenuh hati, bukan untuk membuat orang-orang tersebut menjadi tolak ukur kehebatan bagi kaum mayoritas. seperti contoh, seandainya ada seorang mahasiswa 'hebat' dengan berbagai kemampuan yang ia miliki; ia berbakat di bidang olahraga, musik, akademik, mahasiswa aktif, pintar berbahasa asing, dan suka menulis.

mari kita pisahkan satu-satu, pertama kehebatan dia di bidang olah raga. ia sangat menyukai bidang olah raga X misalnya, karena ia sangat menyukai olah raga X maka ia akan menekuni bidang olah raga tersebut dengan sepenuh hati sehingga ia akan tampil maksimal dalam cabang olah raga tersebut. begitupun dalam bidang musik. karena ia juga menyukai musik, maka ia akan menekuni hal tersebut dengan sepenuh hati, misalnya ia suka bermain biola dan tak banyak orang yang bisa bermain biola. dari dua contoh yang sudah kita bahas, dapat kita lihat bahwa ia mendapatkan predikat 'hebat' bukan karena semata-mata ingin di lihat oleh orang lain, melainkan karena ia menekuni kedua hal tersebut dengan ketertarikan sepenuh hati, perasaan senang, dan tanpa paksaan -- karena ia menyukai hal itu. atau contoh lain suka menggambar. karena ia suka menggambar maka ia akan terus mengembangkan kemampuannya dalam bidang menggambar. hal itu tentu akan memberikan kepuasan batin tersendiri dimana saat ia mampu manggambar hal-hal yang sesuai dengan apa yang ia bayangkan. untuk mendapatkan hasil yang sesuai tentunya ia harus melatih kemampuannya sehingga ia akan terus berkembang. "kita akan terlihat hebat saat kita melakukan sesuatu yang kita suka dan menekuninya dengan senang hati" dengan kata lain, bila ingin hebat dalam suatu bidang, pertama-tama carilah bidang yang dapat membuat kalian tertarik dan menekuninya dengan senang hati tanpa paksaan karena ingin di cap 'hebat' oleh orang lain. saat kalian berhasil menemukannya, lalu menekuninya dengan penuh rasa 'excited', maka kalian akan terus berkembang dalam hal itu sehingga lama-kelamaan kalian akan menjadi 'hebat' dalam bidang tersebut.

bagian yang ketiga, akademik. keberhasilan akademik seseorang tidak mungkin di dapat begitu saja tanpa proses usaha pembelajaran bukan?? saat kita ingin mendapatkan hasil akademis yang maksimal, maka usaha dalam proses pembelajaran kita pun harus juga maksimal, dan lagi-lagi harus dilandasi dengan sepenuh hati dan tidak ogah-ogahan.

yang ke empat adalah ia adalah seorang mahasiswa yang aktif. ia menjadi mahasiswa yang aktif karena ia merupakan tipe orang yang kritis. seperti yang kita tahu setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang berani berbicara dan mengungkapkan pendapat, ada juga yang tidak. menjadi mahasiswa yang aktif hendaknya jangan di jadikan suatu pandangan kita harus menjadi mahasiswa yang aktif dahulu baru bisa dikatakan hebat. gw yakin setiap orang memiliki ide-ide hebat dalam pemikirannya, hanya yang membedakan adalah apakah mereka ingin mengeluarkan ide-ide tersebut atau tidak.

bagian yang kelima adalah pintar berbahasa asing. untuk bagian ini gw sangat tidak setuju bila ada orang yang memasukkan 'bahasa' ke dalam jenis sasuatu yang yang dapat di peringkatkan. gw sangat tidak setuju bila ada seseorang mengatakan bahwa bahasa x lebih baik dari bahasa y atau sebaliknya. setiap negara di dunia pasti memliki bahasa nasional, bahasa yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar sesama bangsanya. bahasa menurut gw diciptakan untuk memberikan suatu menyebutan atau nama bagi kegiatan-kegiatan, benda-benda dan segala hal yang ada dalam kehidupan kita. bahasa mempermudah kita dalam menyusun perihal-perihal yang ada di dalam alam pikiran kita sehingga dapat diberitahukan kepada orang lain. seperti halnya hubungan norma dengan hukum. bila hukum memperjelas norma sehingga norma tidak 'mengawang-ngawang', maka bahasa memperjelas perihal-perihal yang ada dalam benak dan pemikiran kita sehingga tidak 'mengawang-ngawang'. apapun yang kita katakan dalam bahasa, menggunakan bahasa dari negara manapun, menurut gw akan berarti sama bila yang kita maksud adalah sesuatu hal yang sama, misalnya, kursi dalam bahasa indonesia dan chair dalam bahasa inggris sama-sama menunjukkan arti 'alas duduk'. kita tidak boleh mengatakan bahwa 'chair' lebih baik daripada 'kursi' karena memang pada dasarnya bahasa tidak dapat di peringkatkan. jadi jangan berkecil hati bila kita hanya fasih dalam satu atau dua bahasa saja.

bagian yang terkhir adalah ia suka menulis. menurut gw, setiap orang pasti bisa menulis. menulis untuk mencurahkan apa yang ada dalam pikiran kita, menyampaikan ide-ide kita, atau sekedar menulis kejadian yang kita alami seperti menulis buku harian.
"we have our own style in writting"
apapun yang kita hasilkan dalam tulisan kita, kita harus menganggap itu hebat, apapun itu. kita hebat karena kita telah berani menuangkan apa yang ada dalam benak kita saat itu. dalam pengekspresian, tulisan setiap orang tentunya berbeda-beda, ada yang mengekspresikan lewat puisi, cerpen, pemikiran-pemikiran, lirik lagu, dan masih banyak lainnya.


untuk masalah fisik. ayo banyak bersyukur setidaknya kita dilahirkan ke dunia dengan kondisi tubuh yang sempurna tanpa cacat apapun. coba tengok orang-orang yang fisiknya tidak sesempurna kita. banyak bersyukur ya. menurut gw menarik atau tidaknya seseorang tidak dilihat total dalam fisik, cara pembawaan sikap kita sehari-hari juga pasti berpengaruh banget. misalnya ada contoh; menurut gw lebih menarik cewek supel dan sopan tapi fisiknya tidak terlalu cantik daripada cewek cantik tapi sifatnya tidak baik atau kurang ramah. lagipula standar cantik atau ganteng dari pandangan tiap orang pastinya berbeda-beda donk, relatif lah yaa.

balik lagi ke masalah yang pertama, ada beberapa quote dari gw nih:

"setiap manusia memiliki kemampuan yang secara sadar atau tidak sadar hal itu sudah ada di dalam dirinya sendiri."


jadi, ingat ya teman-teman. konteks 'hebat' itu tergantung dari sejauh mana kalian menghargai usaha dan kemampuan diri kalian masing-masing. tanamkan prinsip pandangan 'subjektif', berusaha mengeksplore potensi kalian, menekuni hal tersebut, dan insya Allah kalian akan mendapat pandangan 'objektif' dari orang lain.

"hargailah diri kalian sebelum kalian mengharapkan penghargaan dari orang lain."


(self-talk) katakan hebat pada diri kalian sendiri atas perubahan sekecil apapun yang sudah kalian usahakan. pokonya jangan lupa beri sanjungan dan kata 'berhasil' saat kalian bisa menyelesaikan sesuatu dengan baik, atau saat kalian dapat mencapai target-target kalian.

oh iya, ada lagi. kata-kata dari salah satu teman gw:

"jangan mengejar kehebatan orang lain karena saat kita berkembang ke arah mereka, mereka pasti juga sudah akan lebih berkembang ke arah lain."
walaupun mencari patokan untuk berkembang itu baik karena mungkin kita bisa jadi lebih termotivasi untuk berkembang, tapi jangan dilihat dari kacamata 'kenapa gw gag pernah bisa sehebat dia??' tapi hendaknya harus dilihat dari kacamata 'alhamdulillah.. dia udah membuat gw berkembang sejauh ini'.


"everyone was born to be great"

No comments:

Post a Comment