Thursday, July 09, 2009

What a lovely place ♥

spend a day for visiting all of the museums in Jakarta is a very nice trip that i can imagine at this time.

what a lovely place! x)

Ah!

tak bisa kubayangkan, bila sekotak gula dijejalkan kedalam sarang semut.
aku merasa tak rela, gelisah, sebal.

ah!
sungguh, aku tak mau berbagi dengan para semut.


ada apa dengan diriku ya?

to the point

menurutku kamu itu suka seenaknya saja.
sulit dimengerti.
cepat datang tapi juga cepat hilang seperti hujan di musim panas.


apa menurutmu aku juga seperti itu?

Wednesday, July 08, 2009

Love is like a roller coaster

aku ingin naik bianglala!
harus berapa kali ku-teriakkan kalimat itu di telingamu.

roller-coaster.
selalu itu jawabanmu.

sudah, aku mual.
tenggorokanku sakit.
aku lelah berteriak.

se-menit lalu kereta ini membawaku hampir terbang.
bila besi pengaman ini tak ada,
mungkin tubuh-ku sudah terlontar.

sekarang kereta menyebalkan ini terus menukik tajam ke bawah.
aku panik,
aku takut.
rasanya ingin melompat.

sudah cukup ku-naiki roller-coaster ini.
lebih baik dihentikan saja.
tak ingin lagi pergi ke taman bermain.

**


"falling in love" can send us on a roller-coaster of emotions that swing from one extreme to another, from exhilarating "ups" to crushing "downs".

(Fisher, 2000)

Monday, July 06, 2009

Pohon Kami, Keluarga Kami

sebuah pohon berdiri tegak,
mencoba bertahan dari terpaan angin dan hujan.


pohon itu memiliki batang yang besar dan kokoh.
batang itu menjaga agar pohon tidak tumbang,
memeluk daun-daun agar tidak gugur,
dan menjaga buah agar tidak jatuh.

dia adalah ayahku,
sang batang yang tak kenal lelah,
batang penyangga hidup keluarga kami.

bila ayahku adalah batang, maka ibuku adalah dedaunan.
dedaunan yang lebat dan teduh.
dedaunan yang memayungi kami dari hujan.
membuat kami merasa hangat ketika dingin datang,
dan membuat kami teduh saat panas datang.

aku dan adikku,
kami adalah buah.
buah dari hasil pohon ini.

di dalam tubuh kami mengalir rasa manis,
citraan ketulusan ayah dan ibuku.



aku diam,
mengamati kedua orang tuaku.
aku tahu suatu saat nanti aku dan adikku akan pergi.
meninggalkan pohon kami,
meninggalkan ayah dan ibuku di masa tuanya.

ayah.. ibu..
kami akan berkelana, berkelana jauh sekali.
kami akan pergi menggapai mimpi kami.
kami akan menyiarkan pada dunia rasa manis kami.
kami akan membuat ayah dan ibu bangga.

pohon ini, pohon kita, tempat kami tumbuh dewasa.

Saturday, July 04, 2009

Persahabatan Dalam Sekotak Kerayon

kami adalah sekotak kerayon.
sekotak berisi kerayon yang berwarna-warni.

saat warna kami dipadukan,
kertas putih kami sulap menjadi sebuah lukisan yang indah.



kuning memberi warna hangat pada matahari,
cokelat memberi warna lembut pada tanah,
biru memberi warna cerah pada langit,
dan hijau memberi warna teduh pada daun-daun.

kami juga mencipta pelangi bila bersanding bersama.
pelangi yang cantik dalam setiap paduan warnanya.

sekotak kerayon.
begitulah cara kami memaknai persahabatan.